"jangan menangis lagi yah cantik"
Di pojok pertokoan kota berdiri satu bagunan yang menjual lembaran kertas berbagai jenis begitupun warna berdampingan denga pena-pena yang indah
sengaja berhenti dan memarkir motor di seberang jalan, setidaknya aku bisa menyebrang untuk menikmati ramai nya kota yang penuh polusi asap dengan menguapkan rasa sakit bercampur lega pada tengah jalan sembarangan
jelas tujuanku menghampiri toko pojokan untuk membeli lembaran kertas yang menyatu menjadi buku dengan pena nya, bukan untuk menulis sebuah kenangan yang tersisa tetapi untuk menata kehidupan baru yang akan ku tuliskan di dalam lrmbaran bersih tak bertinta ini,
" semuga buku ini tak lagi terkotori oleh tinta yang memaksakan masuk kedalam hidupku, biarlah kemaren adalah isah asmara terakhirku, aku tak ingin menyentuh hal seperti itu kembali" harapanku yang ku ucapkan seketika memegang buku yang ku beli.
Kamar kosanku begitu kecil tempat yang sangat tepat untuk menyunyikan diri,untuk memulai hal yang ingin aku mulai dan ku teguhkan kedepan nanti.
kata per kara ku rangkai, per kalimat ku rapal menuliskan sebuah harapan-harapan yang tak pasti,
"nanti jangan pernah meneteskan airma tamu lagi yah cantik hanya karna seorang laki-laki yang tak mempunyai banyak hati, terus lah bernafas meski tak pernah merasa bebas, selanjutnya bagaimana, banyak harapan yang pupus di pikiran saja"
sengaja tak kususun rapi, tapi setidaknya isi kepala tak seberantakan itu, akan ku ulas apapun itu,
nyatanya airmata tak pernah cukup untuk melukis rasa sakit, yang ada saat ini nyalah sisa-sisa tetesan dari kenangan itu, ku nyatakan kembali aku berhenti menangis bukan berarti aku tak mau menangis tetapi ku rasa air mata itu tlas habis ku teteskan pada hari di mana aku hancur-hancurnya
semoga dengan adanya buku baru ini, kehidupan baru pun akan menyertai ku.........
Penulis : sufyanwahyudi
0 Komentar