"pagi ini bukanlah akhir yang menyakitkan, tetapi awal dari kebahagian yang sebenarnya"
Tak ada pilihan pagi ini selain pergi sepenuhnya dari dalam dirinya.
"selamat pagi cantik" pesan yang selalu ku kirimkan padanya sesudah lelap dari tidurku,
kini, mungkin, sudah jelas , pesan itu tak lagi ku kirimkan untuknnya.
ego menjadi satu-satu nya alasan perpisahan , tak mau mengalah pun di dalam hal ini.
seminggu sudah hitungan perpisahan kita, ingatan kenang-kenang selalu saja berputar di dalam pikiran
ku rasa itu bukan salah mu juga bukan berarti ini salah ku, entahla aku gundah dengan perasaan ini.
"dringggg" kembali aku mendengar notif yang ku khususkan
"hai, seminggu ini ternyata bisa ya tanpa kita harus chatingan, tak perlu aku bertele-tele untuk mengungkapkan tujuanku menotiv mu. kangen memang iya, tapi pagi ini bukan untuk menyoal secuil tentang rindu, aku yakin kamu juga pasti bisa tanpa aku,tanpa tawaku,tanpa manjaku, banyak kok wanita yang lebih baik dari aku, aku hanya ingin meminta izin untuk menghapus semua hal tentangmu, foto kita, nomer mu dan semua nya, jujur ketika aku melihat story mu aku seperti berperang dengan diri ku sendiri antara menahan diri dan kembali menghubungimu. aku tak tahu apa yang sedang ku rasakan antara pergi sepenuhnya, atau mengambang disini saja, aku juga paham kamu juga terganggu dengan rasa yang sedang aku rasakan ini, dan setelah ini aku dengan bahagia ku dan kamu dengan bahagia mu. terimakasih nya atas semuanya bukan salahmu dan juga bukan salah ku, hanya saja ego kita masih sama-sama tinggi, ketika memang kita di takdirkan bersama aku yakin pada saat tiba nanti kita akan kembali dengan versi terbaik dari masing-masing aku dan kamu, sekali lagi terimakasih dan maaf" pesan yang terpangpang di layar hp ku entah berapa jam ku renungi
"ternyata tidak hanya aku saja yang berpikir begitu, ternya kita, dan iya masih sama layaknya kita bersama dulu, apap yang ku pikirkan juga ada di dalam pemikiranmu hanya saat ini berbeda ego yang tak bisa di kalahkan dari masing-masing kita, semoga kita sama-sama kuat dan sama-sama bisa melepas sepenuhnya, tak perlu membicarakan soal rindu karna aku yakin kita berdua sama merasakannya, semagat terus nya untuk menghadapi keaadaan masa depan yang selalu tidak bisa kita tebak, aku juga berterimakasih atas segalanya dan maaf untuk semuanya"
lama untuk ku mengirimkan balasan ini yang ternya hanya terhenti di aku saja, iya nomerku sudah di blokir bahkan mungkin perhapusan segala hal tentang kita juga sudah di hilangkan
tak hanya itu semua sosial media pun ikut serta di dalamnya, yah untuk hubungan yang baru retak mungkin sudah seharusnya begitu, entah , mungkin nanti akan bermunculan
pagi ini bukanlah akhir yang menyakitkan, tetapi awal dari kebahagian yang sebenarnya
hembunsan nafas lega terhitung dari setiap langkahku menuju kamar kos ku yang begitu tepat untuk meratapi semua hal yang bukan untuk di sesali tetapi untuk mengingat sebuah hal yang membawa perubahan
"Terimakasih dan Maaf"
Penulis : sufyanwahyudi
0 Komentar